HUBUNGAN ORANGTUA DENGAN ANAK JALANAN DI KOTA PEKANBARU

Donal Donal, Rosmawati Rosmawati

Abstract


Street children are children who spend most of their time earning a living or roaming the streets or other public places, their ages range from 6 years to 18 years.The purpose of this study was to determine the relationship between parents and children taking to the streets in Pekanbaru. This research method is included in descriptive research. The technique for determining respondents is accidential sampling. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The results of the study The condition of street children's families in the city of Pekanbaru is still intact, which is equipped with family members, father, mother, and siblings. Street children in the city of Pekanbaru still have a strong relationship with their parents. Good communication with parents because children still live with their parents. Most of these street children live in a rented or rented house and a small portion of them live in their own homes. The home appliances that are owned include television, gas stove, fan, washing machine, refrigerator, clean water, bathroom, toilet in the house, kitchen, bedroom and cupboard with adequate lighting equipment. Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya, usia mereka berkisar dari 6 tahun sampain 18 tahun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan orangtua dengan anak turun ke jalanan di Pekanbaru. Metode Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriftif. Teknik penentuan responden adalah accidential sampling. Teknik pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian Kedaan keluarga anak jalanan di kota pekanbaru masih utuh, yaitu dilengkapi anggota-anggota keluarga, ayah, ibu, dan saudaranya. Anak-anak jalanan di kota pekanbaru masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Melakukan komunikasi yang baik dengan orangtua karena anak masih tinggal dengan orangtuanya. Kepemilikan tempat tinggal anak jalanan ini sebagian besar tinggal dirumah kontrakan atau rumah sewa dan sebagian kecil mereka tinggal dirumah milik sendiri. Adapun alat perlengkapan rumah yang dimiliki antara lain seperti televisi, kompor gas, kipas angin, mesin cuci, lemari es, air besih, kamar mandi, jamban dalam rumah, dapur, kamar tidur dan lemari dengan alat penerangan yang mencukupi.

Keywords


Orangtua, Anak Jalanan

Full Text:

PDF

References


Bedriati Ibrahim. 2015. Profil Anak Jalanan di Kota Pekanbaru. Jurnal. LENTERA Vol. VI, No. 15 (diakses 25 juni 2019)

Departemen Sosial RI. 2001. Intervensi Psikososial. Jakarta: Departemen Sosial

Kushartati, Sri. 2004. “Pemberdayaan Anak Jalanan”. Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal, 1 (2): 45-54 (diakses 25 juni 2019)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. 2008. Studi Karakteristik Dalam Upaya Penyusunan Program Penangulangannya Kajian Empirik di Kota Semarang. Jurnal. Riptek, Vol, I, No. 2, Tahun 2008 Hal 41-45 (diakses 25 juni 2019)

Prasetya, Olaf. 2016. “Perilaku Sosial Anak Jalanan di Kawasan Simpang 4 Pasar Pagi Arengka“. Jurnal Online Mahasiswa Fisip, 3 (1): 1-14 (diakses 25 juni 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Yunda pamuchtia dan Nurmala K. Pandjahitan. 2010. Konsep Diri Anak Jalanan Kasus Anak Jalanan di Kota Bogor Jawa Barat. Sodality Jurnal. Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. ISSN. 1978-4333, Vol. 04, No.02. hlm 255-272 (diakses 25 juni 2019)

Zakiah Daradjat. 1996. Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental. Surabaya: Pabean cantik




DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpsbe.v8i2.7669

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.