PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 125 KOTA PEKANBARU TAHUN AJARAN 2016/2017
Abstract
Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Apakah
melalui Penerapan Metode Pemberian Tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian
dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 125 Pekanbaru jumlah siswa 22 orang. Proses
pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan dengan
menggunakan lembar pengamatan proses kegiatan pembelajaran guru, kegiatan siswa, kegiatan
KBM dan tes belajar pada materi. Setelah dilaksanakannya Penerapan Metode Pemberian Tugas
terjadi kenaikan hasil belajar siswa pada siklus I (77,27%) 17 siswa berhasil tuntas dan pada
siklus II mengalami kenaikan hasil belajar siswa (100%) 22 siswa berhasil tuntas. Dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II sebesar
(22,73%) Hasil postest, untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai pelajaran pada siklus
I memperoleh rata-rata kelas 78,36 sedangkan pada siklus II memperoleh rata-rata kelas sebesar
82,22. Penulis menyimpulkan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikkan
yang sangat signifikan.
The purpose of research is to improve student learning outcomes in social studies subjects. Is
through the Application of Assignment Methods can improve student learning outcomes. The
study was conducted on fifth grade students of SDN 125 Pekanbaru with 22 students. The
process of collecting data uses observation techniques. Observation techniques were carried
out using observation sheets of the process of teacher learning activities, student activities,
teaching and learning activities and learning tests on the material. After the implementation of the
Application of Assignment Methods there was an increase in student learning outcomes in the
first cycle (77.27%) 17 students successfully completed and in the second cycle experienced an
increase in student learning outcomes (100%) 22 students successfully completed. It can be
concluded that student learning outcomes have increased from cycle I to cycle II by (22.73%)
Posttest results, to determine the ability of students to master the lessons in the first cycle to
obtain a class average of 78.36 while in the second cycle obtain a class average amounting to
82.22. The author concludes that student learning outcomes from cycle I to cycle II experience a
very significant increase.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Annie, CT. 2004. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana.
Anonim. 2008. Farmakopen Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Armie, Fajar. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Asrori, Muhammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Azhar, Muhammad. 2003. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya: Usaha Nasional.
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas.2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas.
Dikdasmen. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dimyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Gimin, dkk. 2006. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. Pekanbaru: FKIP UNRI.
Gunarso, Arif.1993. Bagaimana Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, S. Hamid. 2006. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Priyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Hudoyo. 1989. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaan di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Hudoyo. 2004. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Jamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Lie. A. 2002. Cooperative Learning: Mempraktekkan Kooperatif di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grafindo.
L.G.A.K. Wardhani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhibin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Muktakin, Awan. 2010. Pengantar Ilmu Sosial. Bandung: FKIP IKIP.
Muktar, T. W. 2007. Ensiklopedi Umum.
Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Roses Belajar dan mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Oemar, Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Komptensi. Jakarta: Kencana.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Rosda.
Silberman, Melvin. 2010. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.
Suhermi. 2000. Sosialisasi Pelatihan dan Pemantapan Model Pembelajaran Kooperatif Bagi Guru Mata Pelajaran IPA, IPS, dan Matematika Tingkat SD/MI Kota Pekanbaru.
Wahyuni, Sri. 2008. Jigsaw IV: Mengajar Siswa/Guru Meningkatkan Perhatian Terhadap Jigsaw III.
DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpsbe.v8i1.7378
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.