PENGEMBANGAN MODEL POS PAUD KELILING

Enda Puspitasari

Abstract


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan tahun 2025 masih menjadi prioritas, hal inidikarenakan PAUD memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai sumber daya yangdapat bersaing secara global. Dari data Dirjen PAUDNI 2012, Angka Partisipasi Kasar (APK)PAUD di Indonesia saat ini rata-rata 53,70%. APK Propinsi Riau 48,07% atau urutan 21 dari 33Propinsi artinya dibawah rata-rata Nasional. Dua dari tujuh kebijakan strategis yang diambil olehDirjen PAUDNI yaitu : (1) strategi mengintensifkan POS PAUD, (2) mengintegrasikan layananPAUD dengan berbagai layanan yang ada dimasyarakat seperti posyandu dan BKB. Dua strategitersebut sangat efektif jika diterapkan di Propinsi Riau untuk menaikkan APK alasannya adalahprogram Posyandu di Propinsi Riau telah berjalan dan telah banyak berdiri tetapi masih sedikityang terintegrasi dengan PAUD terutama Posyandu di daerah pedesaan, selain itu masyarakatsudah sangat familier dengan Posyandu. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana, biayaserta pengetahuan tentang PAUD, maka akan lebih efektif untuk meningkatkan APK PAUD denganmodel POS PAUD Keliling.

Kata Kunci: PAUD, Model, Pos PAUD Keliling


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpsbe.v4i2.3381

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.